Senin, 04 April 2011

Peringatan tahun baru islam FKIP Unila, Gelar Seminar Keagamaan

ahun Baru Islam 1432 Hijriah, Pembantu Dekan (PD) III Tontowi Amsia dan Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam (FPPI) FKIP Unila menggelar seminar keagamaan pada Kamis (9/12/2010) di Aula K FKIP Unila. Acara yang bertema Kehidupan beragama kampus FKIP Unila itu dihadiri dosen Program Studi (PS) Pendidikan (Pend.) Fisika sekaligus Pemimpin Umum Unit Database FKIP Abdurrahman, dosen PS Pend. Bahasa Inggris Ujang Suparman, dan dosen Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Muhammad Fuad sebagai pembicara.
Tontowi mengungkapkan mahasiswa sebagai calon guru harus beretika dan santun dalam berbicara. Apalagi, jika bertemu dengan sesama, dianjurkan mahasiswa mengucapkan salam. Menurut dia, hal tersebut perlu dibudayakan di FKIP Unila. Jika tidak dibudayakan, lambat laun akan hilang kebiasaan tersebut. “Jika bertemu sesama muslim, ucapkan salam, bukan 'hayo-hayo',” candanya.
Ia berharap mahasiswa dapat mengimplementasikan apa yang didapat dari kegiatan tersebut, seperti mengajak teman, terutama sesama program studi, untuk mengerjakan kebaikan mulai dari yang kecil terlebih dahulu.
Tontowi juga mengatakan, di samping memiliki wawasan intelektual, mahasiswa sebagai calon guru juga harus memiliki spiritual yang baik. Ia mengatakan jika spiritual seorang guru bagus, kualitasnya sebagai seorang guru juga akan ikut bagus. Namun, jika intelektualnya bagus tetapi agamanya tidak bagus, kehidupannya sebagai guru akan terasa hambar. “Jadi, harus seimbang: intelektualnya bagus, agamanya juga bagus. Apalagi jika (ilmu agamanya) dikaitkan dengan mata pelajaran. Alangkah indahnya menjadi seorang guru itu,” kata Tontowi.

Tontowi mengatakan mendukung kegiatan-kegiatan FPPI yang identik dengan keagamaan. Akan tetapi, dia menyayangkan FPPI yang selama ini menggelar acara-acara religius hanya untuk intern, tidak melibatkan mahasiswa secara umum, dalam hal ini fakultas. Ia berharap ke depan FPPI dapat melaksanakan kegiatan yang bersifat luas. Kegiatan tersebut sekaligus mencontohkan bahwa untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat keagamaan, tidak harus menganggarkan biaya yang besar. (Bay/Nur)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More