Oleh
Sunyono
Dosen PS Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung, Mahasiswa Program S3 Pendidikan Sains Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Email: sunyono@unila.ac.id
Multipel Representasi Dalam Pembelajaran Kimia
Sesuai dengan karakteristiknya, bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang didasari oleh teori sifat partikulat suatu benda di tingkat submikroskopis, makroskopis, dan simbolik, dimana tingkat submikrospinya hanya dapat dijelaskan menggunakan model untuk mewakilinya. Konsep representasi adalah salah satu pondasi praktik ilmiah, karena para ahli menggunakan representasi sebagai cara utama berkomunikasi dan memecahkan masalah. Johnstone (1982) membedakan representasi kimia ke dalam tiga tingkatan. Tingkat makroskopis yang bersifat nyata dan mengandung bahan kimia yang kasat mata dan nyata. Tingkat submikroskopis juga nyata tetapi tidak kasat mata yang terdiri dari tingkat partikulat yang dapat digunakan untuk menjelaskan pergeraskan elektron, molekul, partikel atau atom. Yang terakhir adalah tingkat simbolik yang terdiri dari berbagai jenis representasi gambar, aljabar, dan bentuk komputasi representasi submikroskopis. Keberhasilan pembelajaran kimia meliputi konstruksi asosiasi mental diantara tingkat makroskopis, submikroskopis dan simbolik dari representasi fenomena kimia dengan menggunakan modus representasi yang berbeda (Cheng, M., 2009). Oleh sebab itu, tidaklah mungkin bagi seorang guru untuk menciptakan suatu representasi tunggal yang bekerja bagi semua siswa, namun yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi representasi apa yang ditemukan oleh siswa paling berguna untuk menciptakan makna bagi siswa itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar