Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) sekaligus Sekretaris Rayon 107 Sertifikasi Guru untuk Provinsi Lampung Bujang Rahman mengimbau Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung segera memerbaiki pendataan peserta sertifikasi.
Menurut dia, kuota sertifikasi guru untuk Provinsi Lampung tahun 2012 mengalami penurunan. Padahal peserta sertifikasi guru untuk Lampung tahun lalu termasuk tinggi. Pada tahun sebelumnya kuota sertifikasi di Lampung mencapai 9.451.
Ia berharap, kuota peserta sertifikasi guru untuk Provinsi Lampung tidak berkurang pascadigelarnya uji kompetensi. Pasalnya pada proses verifikasi pusat, kuota untuk Lampung cukup banyak mengalami pengurangan.
"Untuk tahun 2012 ini, Provinsi Lampung memeroleh kuota sertifikasi sebanyak 7.990 guru. Namun setelah dilakukan verifikasi data hanya 7.543 guru saja yang memenuhi syarat untuk mengikuti proses sertifikasi. Artinya terdapat 447 jatah yang hilang," ujarnya, kemarin.
Disebutkannya, terdapat beberapa alasan yang menyebabkan kuota berkurang. Pertama guru yang terdata belum bergelar strata satu, belum berusia lima puluh tahun, atau mendekati masa pensiun, atau belum layak jika dinilai dari kepangkatan yakni golongan 4A.
Dengan demikian Bujang menyimpulkan, persoalan ini bermula dari kinerja dinas pendidikan kabupaten/kota sebagai level terdepan dalam proses pemasukan data yang belum optimal sehingga setelah diverifikasi pusat banyak peserta yang gugur akibat tidak memenuhi syarat.
"Dinas pendidikan harus jeli dalam memverifikasi data. Jangan sampai yang tidak memenuhi syarat malah terdaftar. Ada pula yang telah lulus masih terdaftar ataupun terdaftar melalui dua pintu. Yakni terdaftar pada uji portofolio dan juga pada proses pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG)," kata dia.
Bujang mengingatkan, proses pendaftaran sertifikasi saat ini sudah menggunakan sistem online dan terkomputerisasi sehingga apabila ada peserta yang tidak qualified dengan sendirinya secara otomatis akan digugurkan oleh sistem. "Jadi tidak ada lagi maen titip atau maen trabas," pungkasnya.
Menurut dia, sangat disayangkan jika kuota sertifikasi untuk Provinsi Lampung tidak terpenuhi 100 persen sementara anggaran sedang disiapkan negara. Dia berharap periode mendatang proses pendataan peserta jauh lebih baik lagi sehingga kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal.
0 komentar:
Posting Komentar